jam

Minggu, 26 Februari 2012

kisah persahabatan dan cinta

Betapa indahnya dunia ini, jika persahabatan dan cinta dapat berjalan selaras serta saling melengkapi. Jatuh cinta kepada seorang sahabat, sering dijumpai pada perjalanan hidup. Persahabatan adalah suatu perjalanan yang panjang, ketika kita merasa ada kecocokan satu dengan yang lainnya dalam berkomunikasi, kesepahaman, toleransi, saling menghargai, dan berbagi rasa.

Sahabat akan menemani kita dalam suka dan duka. Meskipun ia mungkin tidak dapat membantu, tetapi hanya dengan mendengarkan saja, ia sudah membantu meringankan beban. Sahabat itu bagaikan bintang. Meskipun tidak setiap hari bersinar, tetapi bintang selalu ada di atas langit. Sama halnya dengan sahabat, mungkin kita tidak dapat bertemu dan berkomunikasi setiap saat, tetapi sahabat selalu ada di hati kita.
Hidup tidak selalu berjalan mulus, terkadang ada kerikil-kerikil kecil yang memberi warna pada hidup kita. Hanya pada sahabat, kita dapat menceritakan permasalahan hidup yang kita hadapi. Sahabat yang baik akan memegang semua rahasia kita, tanpa perlu kita bilang “jangan bilang siapa-siapa ya”.
Perjalanan waktu akan membuktikan betapa penting arti sebuah persahabatan tidak lekang oleh waktu. Seringkali kita mempunyai begitu banyak teman yang bertebaran di mana-mana, mulai dari teman masa kecil, teman masa sekolah hingga teman kerja, tetapi hanya pada sahabat, kita bebas bercerita apa saja.
Cinta adalah anugerah, kehadiran cinta dapat datang secara tiba-tiba, kebersamaan dalam kurun waktu tertentu, menimbulkan benih-benih cinta. Cinta lebih dari sekedar suka, simpati dan kagum. Cinta adalah ketika kita dapat menerima seseorang apa adanya, termasuk segala kebiasaannya yang baik dan kurang baik.
Persahabatan antara dua insan manusia yang berlainan jenis, seringnya bertemu dan kebersamaan dalam waktu yang lama,  cara pandang dan minat yang sama, mencurahkan isi hati, tanpa disadari timbulnya benih-benih cinta.Ketika bertemu dengan orang baru, kita saling menukar kartu nama, serta berbincang dengan akrab dalam sebuah pertemuan atau perjalanan. Kita dengan bebas dapat bercerita kepada sahabat, bahwa kita bertemu dengan seorang teman baru. Kita harus berpikir lebih dari dua kali, jika hendak menceritakan hal tersebut kepada kekasih, terutama jika ia mempunyai sifat cemburu yang besar, menjaga perasaannya. Ini juga untuk menghindari ketegangan dalam hubungan percintaan, nanti dikiranya kita menduakan dirinya atau tertarik kepada orang lain.
Biasanya kepada seorang sahabat, kita lebih dapat mencurahkan isi hati kita, dan kepada kekasih ada hal-hal tertentu yang tidak dapat kita ceritakan, bukan bermaksud untuk menyembunyikan,  tetapi lebih pada rasa kuatir akan menyinggung perasaannya atau  membuatnya  cemburu.
Jatuh cinta kepada sahabat, terkadang memang suatu dilema. Konon kehilangan sahabat jauh lebih menyakitkan dibandingkan dengan kehilangan kekasih. Sahabat biasanya tidak pernah menuntut sesuatu yang lebih dari kita. Ketika sahabat menjadi kekasih, terkadang banyak tuntutan. Ada keinginan pada dirinya, agar kita menjadi bayangan dirinya atau membatasi gerak langkah kita dalam berteman.
Persahabatan yang dihiasi oleh cinta, jika dari keduanya mempunyai perasaan yang sama, tentunya akan menjadi sepasang kekasih. Jika hanya satu pihak yang jatuh cinta, kemungkinan hal ini bisa menjadi masalah, sehingga seorang sahabat cenderung ragu untuk mengutarakan isi hatinya, karena kuatir agar kehilangan persahabatan yang telah terjalin selama ini.
Menyimpan rasa cinta  juga sama sulitnya dan tidak mengutarakan perasaan cinta juga bukan jalan keluar yang tepat. Ketika kita melihat sahabat yang kita cintai, akhirnya menjadi kekasih orang lain, ada rasa sesak juga di dada. Meskipun di sisi lain, kita ikut bahagia melihat sahabat kita bahagia.

Jatuh cinta kepada seorang sahabat adalah hal yang wajar. Bagaimana agar persahabatan tidak putus dan sementara cinta juga tidak ditolak, ada baiknya kita berusaha untuk mencari tahu apakah sahabat kita, juga mempunyai perasaan yang sama dengan kita.
Ketika persahabatan telah berubah menjadi cinta, sebaiknya kita harus dapat menahan cemburu melihat keakraban kekasih dengan sahabat yang lainnya, dan  tidak membatasi gerak langkah sahabat yang kini menjadi kekasih serta memberikan perhatian yang lebih dari seorang sahabat dan menerima apa adanya, termasuk segala kekurangannya.

Minggu, 12 Februari 2012

Arti persahabatan

Bagiku arti persahabatan adalah teman bermain dan bergembira. Aku juga sering berdebat saat berbeda pendapat. Anehnya, semakin besar perbedaan itu, aku semakin suka. Aku belajar banyak hal. Tapi ada suatu kisah yang membuat aku berpendapat berbeda tentang arti persahabatan. Saat itu, papa mamaku berlibur ke Bali dan aku sendirian menjaga rumah...

“Hahahahaha!” aku tertawa sambil membaca.


“Beni! Katanya mau cari referensi tugas kimia, malah baca komik. Ini aku menemukan buku dari rak sebelah, mau pinjam atau tidak? Kamu bawa kartu kan? Pokoknya besok kamis, semua tugas kelompok pasti selesai. Asal kita kerjakan malam ini. Yuhuuuu... setelah itu bebas tugas. PlayStation!” jelas Judi dengan nada nyaring.

Judi orang yang simpel, punya banyak akal, tapi banyak juga yang gagal, hehehe.. Dari kelas 1 SMA sampai sekarang duduk di kelas 2 - aku sering sekelompok, beda lagi kalau masalah bermain PlayStation – Judi jagoannya. Rasanya seperti dia sudah tau apa yang bakal terjadi di permainan itu. Tapi entah kenapa, sekalipun sebenarnya aku kurang suka main PlayStation, gara-gara Judi, aku jadi ikut-ikutan suka main game.

Sahabatku yang kedua adalah Bang Jon, nama sebenarnya Jonathan. Bang Jon pemberani, badannya besar karena sehari bisa makan lima sampai enam kali. Sebentar lagi dia pasti datang - nah, sudah kuduga dia datang kesini.

“Kamu gak malu pakai kacamata hitam itu?” Tanyaku pada Bang Jon yang baru masuk ke perpustakaan. Sudah empat hari ini dia sakit mata, tapi tadi pagi rasanya dia sudah sembuh. Tapi kacamata hitamnya masih dipakai. Aku heran, orang ini benar-benar kelewat pede. Aku semakin merasa unik dikelilingi dua sahabat yang over dosis pada berbagai hal.

Kami pulang bersama berjalan kaki, rumah kami dekat dengan sekolah, Bang Jon dan Judi juga teman satu komplek perumahan. Saat pulang dari sekolah terjadi sesuatu.

Kataku dalam hati sambil lihat dari kejauhan “( Eh, itu... )”.
“Aku sangat kenal dengan rumahku sendiri...” aku mulai ketakutan saat seseorang asing bermobil terlihat masuk rumahku diam-diam. Karena semakin ketakutannya, aku tidak berani pulang kerumah.
“Ohh iya itu!” Judi dan Bang Jon setuju dengan ku. Judi melihatku seksama, ia tahu kalau aku takut berkelahi. Aku melihat Judi seperti sedang berpikir tentangku dan merencanakan sesuatu.
“Oke, Beni – kamu pergi segera beritahu satpam sekarang, Aku dan Bang Jon akan pergoki mereka lewat depan dan teriak .. maling... pasti tetangga keluar semua” bisikan Judi terdengar membuatku semakin ketakutan tak berbentuk.

Karena semakin ketakutan, terasa seperti sesak sekali bernafas, tidak bisa terucapkan kata apapun dari mulut. “...Beni, ayo...satpam” Judi membisiku sekali lagi.

Aku segera lari ke pos satpam yang ada diujung jalan dekat gapura - tidak terpikirkan lagi dengan apa yang terjadi dengan dua sahabatku. Pak Satpam panik mendengar ceritaku – ia segera memberitahu petugas lainnya untuk segera datang menangkap maling dirumahku. Aku kembali kerumah dibonceng petugas dengan motornya. Sekitar 4 menit lamanya saat aku pergi ke pos satpam dan kembali ke rumahku.

“Ya Tuhan!” kaget sekali melihat seorang petugas satpam lain yang datang lebih awal dari pada aku saat itu sedang mengolesi tisu ke hidung Bang Jon yang berdarah. Terlihat juga tangan Judi yang luka seperti kena pukul. Satpam langsung menelpon polisi akibat kasus pencurian ini.

“Jangan kawatir... hehehe... Kita bertiga berhasil menggagalkan mereka. Tadi saat kami teriak maling! Ternyata tidak ada tetangga yang keluar rumah. Alhasil, maling itu terbirit-birit keluar dan berpas-pasan dengan ku. Ya akhirnya kena pukul deh... Judi juga kena serempet mobil mereka yang terburu-buru pergi” jawab Bang Jon dengan tenang dan pedenya.
Kemudian Judi membalas perkataan Bang Jon “Rumahmu aman - kita memergoki mereka saat awal-awal, jadi tidak sempat ambil barang rumahmu.”

Singkat cerita, aku mengobati mereka berdua. Mama Judi dan Ban Jon datang kerumahku dan kami menjelaskan apa yang tadi terjadi. Anehnya, peristiwa adanya maling ini seperti tidak pernah terjadi.
“Hahahahaha... “ Judi malah tertawa dan melanjutkan bercerita tentang tokoh kesayangannya saat main PlayStation. Sedangkan Bang Jon bercerita kalau dia masih sempat-sempatnya menyelamatkan kacamata hitamnya sesaat sebelum hidungnya kena pukul. Bagaimana caranya? aku juga kurang paham. Bang Jon kurang jelas saat bercerita pengalamannya itu.

“( Hahahahaha... )” Aku tertawa dalam hati karena mereka berdua memberikan pelajaran berarti bagiku. Aku tidak mungkin menangisi mereka, malu dong sama Bang Jon dan Judi. Tapi ada pelajaran yang kupetik dari dua sahabatku ini.

Arti persahabatan bukan cuma teman bermain dan bersenang-senang. Mereka lebih mengerti ketakutan dan kelemahan diriku. Judi dan Bang Jon adalah sahabat terbaikku. Pikirku, tidak ada orang rela mengorbankan nyawanya jika bukan untuk sahabatnya ( Judi dan Bang Jon salah satunya ).